Advertisement

MAHIR BUAT BLOG, AMATIR NULIS

Hubungannya apa guru dengan blog? Pertanyaan itulah yang langsung muncul di benak saya  ketika ada undangan mengikuti diklat pembuatan blog guru. Masih belum saya temukan korelasinya. Dalam pemikiran saya yang masih awam tentang dunia itu mengira bahwa blog hanya semacam sosial media, tak ubahnya facebook atau instagram saja. Jika benar begitu kiranya, tidak pas bila digunakan sebagai media pembelajaran. Sementara disisi lain, waktu itu saya cukup terpuaskan dengan adanya classroom dan google sites serta chanel yuotube sebagai media pembelajaran saya. 

"apa salahnya di coba?" tanya suporter saya (aka suamiku). Ya dia memang suporter saya dalam segala hal termasuk dunia IT dialah yang mengenalkan padaku. 
Dengan backing suport orang yang paling ku segani itu akhirnya saya memberanikan diri mengikuti pelatihan blog untuk guru (akhir juni 2019). 

Pelatihan berlangsung seminggu, saya pun sibuk bertanya ini itu pada siapa saja yang kuanggap lebih tahu. Agak tertatih ketika sampai di modul 5 yakni "menghias blog" yang mengharuskan untuk bermain HTML. Otak-atik memainkannya ternyata cukup mengasyikkan apalagi didukung tampilan menu dari aneka template benar-benar membuatku keranjingan. 
Pada akhirnya, lulus blog dasar mengadiksi jiwa petualangan saya untuk lanjut ke pelatihan selanjutnya, yang menawarkan permainan HTML yang lebih menarik lagi, aku mulai menyukai dunia blog ini. Namun sejauh ini hanya sebatas suka membuat dan mendesainnya saja. Akibatnya blog saya banyak tapi hanya sekedar blog saja tidak ada kehidupan didalamnya, seolah tidak bernyawa, isinya pun hanya itu-itu saja, padahal harusnya bisa lebih. 


Sebagaimana semestinya guru, maka blog-blog yang saya buat berisi tak jauh-jauh dari perangkat KBM, Materi Ajar, Video Pembelajaran serta Soal Online. Tentunya terlihat monoton dan garing banget bukan?

"Ya ... blog saya desainnya lumayan cantik tapi gersang."

Itulah pikiran yang mengganggu saya semenjak mengikuti kelas menulis bersama Om Jay di grup WhatsApp. Narasumber yang dihadirkan di kuliah malamnya benar-benar "WAOWWW", memukau banget, membukakan mata saya bagaimana seharusnya blog itu tumbuh atau ditumbuhkan.  

Cakrawala baru yang saya temukan adalah "blog hidup dengan tulisan". Dari tulisan itulah blog akan dapat tumbuh menjadi besar. Pe-eR besar untuk seorang bloger pemula adalah bagaiman ia mampu menghadirkan tulisan yang memiliki nyawa. Tiada artinya desain blog bagus namun isinya gersang, tak lebih menarik daripada blog sederhana namun mata airnya mengalir terus, cahayanya memancar terang dari tulisan-tulisan didalamnya. 

Anggaplah untuk membuat blog saya sudah bisa dikatakan mahir, ini saya buktikan dengan beberapa sertifikat lulus peserta pelatihan pembuatan blog guru dan ditambah sertifikat pelatih blog yang beberapa kali saya terima sebagai reward kesertaan menjadi pelatih di salah satu kanal pelatihan pembuatan blog.  Hal tersebut berbanding terbalik dengan kemapuan menulis saya, masih amatiran. 
Bahasa tulisan saya masih kurang luwes, kurang halus dan terkadang kurang sinkron antara pembuka, isi serta penutupnya. 

Penulis amatir bukan berati tidak bisa menulis bukan? 

Saya percaya kalimat saya sendiri, bahwa "Menulis bisa diasah". Tidak ada sesuatu yang dilakukan terus menerus, berulang-ulang dengan dibarengi perbaikan-perbaikan tak akan menuai hasil lebih baik. Belajar bukan berawal dari bisa tapi belajar bermula dari tidak bisa yang teracuni rasa ingin tahu dan niat kuat ingin bisa, pasti akan bisa. 

Boleh saja tulisan saya ini terasa garing tak bernyawa namun mundur bukan pilihan saya. haha .. saya adalah orang nekat pada suatu niat. Ayo siapa yang mau nekat bersama saya ?

https://hikarimat.mapel.xyz
https://edumathasyik.mapel.xyz
or







#Hikari Yuli

Posting Komentar

1 Komentar

Trimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat!