Advertisement

TRENDING PELATIHAN MODE ON

PKB adalah satu kewajiban setiap guru utamanya bagi guru ASN terkait dengan Penilaian Angka Kredit. Namun sesungguhnya tujuan utama dari adanya Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru adalah adanya peningkatan kompetensi pendidik dan profesionalismenya. Melalui berbagai macam diklat fungsional ataupun workshop diharapkan kompetensi guru akan meningkat menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan.
Adapun kemajuan teknologi pada era kini memungkinkan terjadinya pergeseran pola/model diklat dan workshop tersebut. Setidaknya berbagai model pelatihan baru banyak bermunculan, tak lagi didominasi oleh pelatihan/workshop offline (mode full tatap muka). Daya dukung teknologi telah menghadirkan pola pelatihan/workshop mode in-on dan mode workshop full online.
Pada hakikatnya setiap mode pelatihan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. sehingga untuk memilah dan memilih pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan hendaknya dilakukan secara cermat dengan memperhatikan segi kekurangan dan kelebihannya tersebut.

Pelatihan offline (tatap muka) cenderung membutuhkan waktu berhari-hari bahkan bisa satu minggu atau lebih. Hal itu tentu menjadi kendala tersendiri bagi kami mengingat kami harus meninggalkan keluarga dan juga meninggalkan tugas pokok di sekolah. di lain sisi pelatihan pengembangan diri tidak boleh mengganggu pelaksanaan tugas pokok kami sebagai pendidik yang harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar di hari efektif (senin-jumat) terkecuali pelatihan tersebut atas pendelegasian tugas dari dinas terkait (DInas Pendidikan). 

Pertimbangan kedua Biasanya pelatihan offline dilaksanakan di kota-kota besar dengan menyewa gedung pertemuan, balai diklat ataupun ruang rapat di hotel karena itulah biasanya pelatihan offline ini berbayar. Adapun pertimbangan selanjutnya selain berbayar,tempat pelatihan yang jauh dari tempat tinggal saya membuat saya enggan untuk mengikuti pelatihan offline, karena tentunya membutuhkan biaya ekstra untuk transportasi dan akomodasi yang cukup serta masih di tambah harus meninggalkan rumah beberapa hari itu sangatlah berat bagi saya, setidaknya untuk saat ini saya sebisa mungkin tidak memilih Workshop mode offline.
Sedangkan dari segi ketuntasan belajar pelatihan mode ofline memungkinkan pencapaian yang optimal,sesi pelatihan yang lama didukung intensitas tanya jawab langsung, praktek langsung serta penilaian ataupun reward langsung memungkinkan peserta akan lebih terkontrol untuk benar-benar menyelesaikan tugasnya.

Mode pelatihan berikutnya adalah mode in-on, pada mode ini terdiri dari tatap muka dan non tatap muka. Biasanya pelatihan mode ini dilaksanakan di akhir pekan (sabtu-minggu) dengan tujuan tidak mengganggu tugas pokok guru pada hari efektif sekolah. Sama seperti halnya pelatihan offline pelatihan mode ini pun berbayar sebagai kontribusi sewa tempat, pengadaan snack dan makan siang.
Pada mode ini, umumnya materi pelatihan diberikan saat tatap muka (fase in) oleh narasumber yang biasanya lebih dari satu narasumber, kemudian dilakukan sesi tanya jawab, selanjutnya peserta diminta mengerjakan tugas. Dalam menyelesaikan tugasnya peserta tidak diwajibkan menyelesaikan pada saat itu juga namun diberikan tenggang waktu beberapa hari atau bahkan seminggu-dua minggu (fase on). Peserta dinyatakan lulus jika tugas diseleseikan pada rentang waktu yang ditentukan dan telah memenuhi tagihan yang diminta sesuai standart penilaiannya.
Mode pelatihan yang terakhir yakni mode full offline untuk saat ini sedang menjadi trending. Berbagai lembaga berbondong-bondong menyelenggarakannya baik berbayar maupun gratis. Hal ini tentunya menjadi angin segar bagi guru-guru yang ingin berkembang tanpa harus keluar banyak modal dan tanpa harus meninggalkan tugas pokok di sekolah maupun keluarga dirumah. Salah satunya yang menggemari pelatihan mode ini adalah saya, Bagi guru didaerah seperti saya ini pelatihan mode online adalah pilihan yang paling tepat hanya bermodal wifi atau paket internet kami sudah dapat belajar dan menimba aneka ragam ilmu baru untuk peningkatan kompetensi kami. 
Pelatihan mode online ini pun memiliki beberapa cara dalam pemaparan materi serta pelaporan tugasnya. Misalnya saja pelatihan di http://etraining.seamolec.org materi dan sesi tanya jawab dilakukan dengan memanfaatkan webex untuk melakukan video conference (vicon), yang sebelumnya terlebih dahulu diberikan pula materi ppt serta video tutorialnya melalui menu corsewarenya. kemudian  diskusi sesama peserta dilakukan melalui kelas-kelas whatsapp sedangkan untuk pelaporan tugasnya cukup dengan mengisi di link kantong tugas yang telah disediakan. Penilaian dilakukan secara cermat dalam rentang waktu antara satu atau dua minggu dengan acuan kriteria penilaian yang transparan. Pengumuman dilakukan via web http://mooc.seamolec.org dan sertifikat bagi yang lulus dapat dounduh di mycourse akun etraining masing-masing peserta. Jadi untuk kualitas lulusannya tentu tak kalah kompeten dari lulusan dua mode pelatihan yang lain. 




Berbeda dengan etraining seamolec pelatihan IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang melakukan pelatihan di web https://gurupembelajar.igi.or.id ini menawarkan pelatihan berbayar (untuk peserta umum) maupun gratis (untuk anggota). Banyaknya kanal pelatihan yang dimiliki memungkinkan kita memilih pelatihan yang kita inginkan dan butuhkan. Dalam pelatihan tersebut diskusi dilaksanakan dikelas-kelas telegram, materi dan tugas diberikan dalam bentuk modul dan video tutorial kemudian hasil kegiatan (pengumpulan tugas) diisikan langsung di kolom hasil kegiatan di sim guru pembelajar IGI serta dilaporkan ke grup kelas dan coach atau mentor akan langsung memberikan feedback. Peserta dapat dinyatakan lulus dengan nilai KKM 90 dan sertifikat bisa diunduh langsung dikolom kegiatan itu pula.
Ciri dari tugas pelatihan di kanal sim Guru Pembelajar IGI adalah pada tugas akhir diminta video implementasinya di dalam kelas terkait dengan hasil karya kita misal pembuatan video pembelajaran animasi lipsync maka hendaknya peserta tidak mhanya mampu untuk membuat namun juga mampu mengimplementasikannya dalam kegiatan belajar mengajarnya. 
Berikut salah satu contoh video pembelajaran pada salah satu tugas pelatihan tersebut :



Untuk saat ini dua tempat pelatihan tersebutlah yang kontinue saya ikuti. Di Sim guru pembelajar IGI saya aktif mengikuti diklatnya sejak bulan juli 2019 dan kini saya masuk ke jajaran mentor SAGUSABLOG, Trainer SAGUSAVI dan coach SAGUSANOV. Jadi selain belajar bisa berbagi sesuai moto di IGI "Sharing and Growing together" , hal itu sejalan dengan prinsip saya "Ikhlas Berbagi itu Indah". dari pelatihan dikanal SIM GP IGI
Adapun pelatihan online yang lain yang saya ikuti dua bulan terakhir ini adalah pelatihan menulis, bermula dari menulis menulis dan membukukan puisi, berlanjut pada kelas Menulis PTK jadi buku dan Kelas menulis bersama Om Jay. contoh karya puisi saya :


Apapun Mode Pelatihan yang teman guru pilih, baik pelatihan offline, pelatihan IN-ON maupun pelatihan Online saya yakin semua memberi manfaat serta dapat meningkatkan kompetensi  teman guru demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya. Jika teman guru memiliki referensi kanal pelatihan mode apapun silakan tambahkan di kolom komentar dan nantinya dapat digunakan menambah rujukan bagi guru yang hendak mengikuti pelatihan PKB.
#hikari Yuli

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Kerwn banget semoga dapat mwnjadi model buat guru lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakadih master... Masih amatiran buat nulis ini, mohon bimbingannya

      Hapus
  2. Sudah kuanggap mastah, Mastah Hikari.
    Powerful and inspiring.

    BalasHapus

Trimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat!