Advertisement

Ketuk Pintu Langit Dahulu

Ketuk Pintu Langit Dahulu

Tokoh inspiratif Pendidikan


Tentunya setiap individu memiliki berbagai cara menyikapi sebuah kegagalan. Ada sebagian orang yang meluapkan kekecewaannya secara terang-terangan, namun ada pula yang memilih diam ditempat, ada juga yang diam dan pergi meninggalkan kegagalan tersebut. Namun, tak jarang pula ada sebagian orang lagi yang menganggap kegagalan adalah suatu konsekuensi yang harus dihadapi dengan kelapangan jiwa serta menganggapnya bagian dari proses keberhasilan yang tertunda seperti pepatah yang sudah umum kita dengar. 

Mengakui bahwa "saya gagal", bagi sebagian individu memang terasa berat, demikian pun saya, tidak dapat terpungkiri bahwasanya kecewa itu jelas ada. Namun, larut dalam kekecewaan tampaknya bukan hal terbaik untuk dijadikan pilihan. Tidak ada seorang pun yang maha sempurna hidupnya, yang selalu mendapatkan hasil terbaik sesuai apa yang dia inginkan, kegagalan selalu mempunyai probabilitas yang sama dalam setiap tangga kehidupan yang kita pijak atas suatu pilihan, usaha, kerja keras dan doa. Tidak pernah ada jaminan segala sesuatu yang kita upayakan akan selalu berhasil dengan baik sesuai yang kita maui.

"Ketuk pintu langit dahulu, tanamkan setiap diri kita bahwa kita selalu siap untuk kalah, kalau siap untuk menang tak perlu bersiap karena semua sudah siap untuk menang,ikuti saja apa yg berlaku, bekali diri dengan penguasaan TIK dan penerapanya, dan tunjukkan eksistensi diri serta popularitas promosi yang merupakan bagian dari tugas yang akan dinilai. Namun jangan lupa selalu ada unsur yang tak terlihat yang kadang kala jadi unsur penilaian, salah satunya "attitude", hal ini tak bisa dipungkiri ada disetiap manusia, dan di sini menjadi tuntutan utama apalagi di sini kita semua adalah seorang guru"

Petikan kalimat diatas, adalah jawaban dari master DRB Terbaik 2018 Deni Renovtri ketika ada salah satu peserta PembaTIK yang meminta saran dan tipsnya untuk meraih kesuksesan sebagai guru, sebagai PembaTIK maupun sebagai DRB. Kalimat itu pun tak pelak merupakan tamparan keras bagi saya. Malu, nyatanya kegagalan saya sepenuhnya karena kesalahan saya sendiri. Mungkin saya terlalu sombong hingga lupa mengetuk pintu langit ketika saya mulai melangkah. Saya pun lupa untuk meluruskan niat, lupa introspeksi diri akan kata "pantas" yang mungkin belum saya miliki. Ya, saya memang belum "pantas" untuk lanjut dan berharap lebih. Masih banyak hal yang harus saya benahi, dan "attitude" menjadi point utama yang harus aku benahi. 

Kegagalan ini mengajarkan akan banyak hal. Tentang selalu ada langit di atas langit. Kegagalan merupakan makna dari perjuangan yang sesungguhnya untuk bisa menerima kemudian bangkit dengan bijak untuk berbenah. Kegagalan mengajari meng-ikhlas-kan tanpa menyalahkan siapapun juga tidak menyalahkan keadaan sekali pun.

Kegagalan bukanlah akhir, namun kegagalan adalah awalan baru. "Move On" adalah hal terbaik yang hendaknya disegerakan.

Kalimat luar biasa dari sang master sungguh sangat bermanfaat, khususnya untuk diri saya. Sosok yang luar biasa dan sangat menginspirasi. Beragam karya-karya luar biasa yang beliau dedikasikan untuk memajukan pendidikan di Indonesia meliputi karya media interaktif, video pembelajaran, serta tulisan inspiratif dan edukatif, inovasi pembelajran dan menjadi narasumber di berbagai pelatihan mengantarkan beliau menjadi tokoh besar dalam dunia pendidikan. Bersyukur sekali selama PembaTIK level 3 tempo lalu saya dapat mengenal beliau dan belajar banyak dengan beliau, dan tulisan ini saya dedikasikan khusus untuk beliau sebagai ungkapan terimakasih saya atas bimbingan luar biasa dan juga nasehat luar biasa beliau.

"Ketuk pintu langit dahulu", merupakan point terpenting dalam setiap langkah kehidupan manusia, karena Sang Maha Berkehendaklah yang menentukan segalanya. Dialah yang mampu membuat yang mungkin menjadi tidak mungkin dan menjadikan yang tidak mungkin menjadi mungkin. Kehendaknya mutlak bahkan diatas 99% usaha dan kerja keras yang tak akan menjadi genap tanpa 1% hakiki dari-Nya.

Nasehat master yang biasa dikenal dengan nama besar Best Deny itu menyadarkan saya bahwa tidak selayaknya manusia menyombongkan diri, percaya diri boleh namun jangan mencapai batasan "takabbur" karena sesungguhnya tiada berdaya seseorang tanpa ridho dan kehendakNya. Dan Kecelakaan yang menimpa diri saya hanyalah teguran kecil untuk saya, dan syukur luar biasa Sang Pemilik Kehidupan masih memberiku umur untuk menyadari kesalahan dan berbenah memperbaiki kesalahan. 

"Ketuk pintu langit dahulu" dalam mengawali setiap langkah, apapun dan dimanapun kita ada hanya karena rahmat dan ridho Allah Sang Khaliq yang menggelar langit dengan matahari sebagai penerang di siang hari serta bulan dan bintang sebagai pelita ketika malam datang. 


#inspirasiku
#DRBLuarBIASA
#PembaTIK
#InovasiPembelajaran
#GuruBerkarya

Posting Komentar

3 Komentar

Trimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat!