Advertisement

Saya Mengajar, Harus Ikhlas Belajar (Sebuah Antologi Quick Writing Series #4)



SAGUSABLOG adalah kanal pelatihan pembuatan blog guru. Suatu kebahagiaan tersendiri dapat ikut berpartisipasi di kanal tersebut. Nafas Share and Growing together disana begitu kental. Dimana antara peserta maupun mentor menjalin kedekatan emosional untuk saling berbagi, belajar dan memperbaiki.

Sebagai mentor di kelas saya pun tidak serta merta hanya mengoreksi tugas peserta. Namun harus banyak belajar, bagaimana menyikapi peserta. Memberikan pelayanan yang baik. Terlebih lagi pada kelas dasar yang sebagian besar peserta adalah anggota baru yang alih-alih sudah mengenal blog bahkan ada yang taunya menggunakan komputer hanya sebatas mengetik di word saja. Meski demikian, tidak ada yang tidak bisa asal ada kemauan dan aksi nyata untuk mencoba. Ekstra sabar mengarahkan, hati-hati untuk memberikan feedback agar peserta tidak menjadi patah semangat sangat diperlukan di sini. Optimalisasi pelayanan sebisa mungkin ditujukan untuk memberikan kesan yang baik dan menarik agar peserta merasa nyaman belajar tanpa merasa terbebani. 

Dengan spirit Sharing And Growing Together mentor membantu memberikan solusi pemecahan masalah. Tentu saja peserta sudah membaca modul dan tutorial yang diberikan. Namun terkadang pemahaman peserta berbeda, sehingga muncul sebuah masalah. Nah, disinilah tugas sebagai mentor memberikan bantuan, memberikan pelayanan, memberikan solusi serta pendampingan kepada peserta dalam memahami modul yang dikerjakan. 

Sebagaimana pesan dari faounder kami bahwasanya mentor tidak boleh kaku, maka sudah selayaknyalah bagi kami belajar memahami kendala para peserta dan membantu memberi solusi dengan cara yang luwes dan tidak mengesampingkan etika serta adab karena mereka bukan peserta biasa, tapi mereka adalah para pendidik. 

Belajar lebih sabar, belajar lebih ikhlas, belajar lebih semangat, dan belajar menghargai hendaknya diniatkan jika memang benar ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini bukan untuk mengejar sertifikat belaka.







Posting Komentar

0 Komentar