Advertisement

Saya Mengajar, Juga Harus Mau Belajar (Sebuah Antologi Quick Writing Series #1)




Senang rasanya, melihat guru Indonesia ditengah kondisi pandemi COVID-19 dan Puasa Ramadhan masih tetap semangat, dan tetap produktif. Hal itu terlihat dari animo peserta dibeberapa pelatihan online seperti pembatik oleh Pusdatin kemendikbud, Pelatihan oleh Etraining SEAMOLEC, SIM Guru Pembelajar  IGI maupun pelatihan oleh P3G Jawa Timur dan yang yerbaru adalah Go Book Jatim Cerdas. 



Adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang memaksa guru untuk mau belajar mengintregasikan pembelajarannya dengan tekhnologi informasi yang dapat menjembatani interaksi pembelajaran antara guru dengan siswa. Guru dituntut untuk menguasai minimal satu platform sebagai media pembelajaran jarak jauh. Mau tak mau guru harus keluar dari zona nyamannya dan mulai belajar lagi. Belajar mengenal dan mengintegrasikan tekhnologi informasi ke dalam pembelajaran memicu para guru untuk berbondong-bondong mengikuti pelatihan online (daring).

Blog sebagai salah satu media pembelajaran jarak jauh yang mudah dibuat dan cukup efektif digunakan dalam pembelajaran menjadikan Pelatihan Pembuatan Blog Guru menjadi ramai diikuti oleh para guru. Pembuatan video pembelajaran juga cukup diminati sehingga banyak pula guru yang mendadak jadi youtuber baru.

Tak ada masalah tentunya, apapun pilihannya selagi semua untuk menunjang proses pembelajaran jarak jauh di kelas sebagai upaya mencapai tujuan pembelajaran. PJJ bukan berati guru menyerahkan sepenuhnya pembelajaran pada sosmed dan penugasan semata atau cukup dengan mewakilkan ke google n youtube. Guru tetap harus konsisten dalam perannya menjadi fasilitator dalam proses mencapai kecakapan siswa dalam menggali informasi dan menemukan pemecahan masalah.

Saya mengajar maka saya pun harus mau belajar bagaimana melakukan pergeseran KBM tatap muka dikelas nyata ke KBM pada moda daring tanpa mengurangi esensi dari proses pembelajaran tersebut.

Posting Komentar

0 Komentar