Advertisement

Pelatihan Pembelajaran STEAM memanfaatkan Printer 3D

Peningkatan kompetensi pendidik dalam memafaatkan TIK terus digalakkan, salah satunya adalah Pelatihan Pembelajaran STEAM memanfaatkan Printer 3D. Pelatihan yang diprakarsai oleh Pusdatin ini ternyata sudah memasuki pelatihan angkatan ke-4 dengan peserta lebih dari 1000 per angkatan. Hal ini menununjukkan bahwa animo dari para pendidik di Indonesia untuk meningkatkan kompetensinya cukup tinggi, hal itu merupakan hal yang menggembirakan bagi dunia pendidikan dengan harapan para pendidik dapat mengimplementasikan kecakapan TIK nya dalam memajukan kualitas pendidikan. 
 

Berbicara mengenai kualitas/mutu pendidikan di Indonesia ini, mau tidak mau kita harus mengakui bahwasanya mutu pendidikan kita masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. 

  1. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang masih rendah.
  2. Sarana dan prasana yang belum memadai secara merata dan nyeluruh karena dibatasi dengan kondisi geografis Indonesia.
  3. Kurikulum yang masih belum dapat menyasar aspek kognitif, aspek psikomotor dan aspek afektif secara optimal.
  4. Rendahnya Prestasi Siswa
Adapun sekarang ini kita dihadapkan dengan adanya pandemi covid-19 yang memaksa adanya pergeseran pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Disini guru dituntut untuk mampu menguasai dan memanfaatkan tekhnologi Informasi baik dalam memanfaatkan konten atau media yang sudah ada maupun dengan meng-created media pembelajaran sendiri, guru juga dituntut mampu berinovasi dalam pembelajaran dan pelatihan ini memfasilitasi guru untuk mampu meningkatkan pembelajaran dengan model pembelajaran STEAM dengan memanfaatkan Printer 3D.

Adapun output yang diharapkan dalam pelatihan ini adalah para peserta mampu merancang konten pembelajaran. Namun harus disadari sebagus apapun sebuah media tetap tidak akan dapat menggantikan peran guru. Media ini hanya merupakan suplemen komplementer dalam pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya sehingga efektif tidaknya pemanfaatan suatu media sangat tergantung pada bagaimana guru  mampu memilih media yang sesui tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan juga sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan.

Kolaborasi antara model pembelajaran STEAM dengan memanfaatkan printer 3D ini di beberapa negara dinilai cukup efektif dan fleksibel dalam menyesuaikan kurikulum serta jenjang belajar peserta didik. Taiwan merupakan salah satu negara yang sudah mengembangkan pembelajaran STEAM dengan memanfaatkan printer 3D menunjukkan keberhasilan yang cukup luar biasa. Dan Pusdatin menghadirkan ahli dari tim pengembang pembelajaran STEAM dengan memanfaatkan printer 3D ini untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang bagaimana memanfaatkan printer 3D dalam pembelajaran dengan model pembelajaran STEAM.

Hal pertama yang saya pelajari sebagai peserta dalam pelatihan ini adalah tentang apa dan bagaimana STEAM ini diterapkan.

Apa itu pembelajaran STEAM?

STEAM adalah sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berpikir lebih luas tentang masalah di dunia nyata. STEAM juga mendukung pengalaman belajar yang berarti dan pemecahan masalah, dan berpendapat bahwa sains, teknologi, teknik, seni dan matematika saling terkait. Dalam STEAM, sains dan teknologi dapat diartikan melalui seni dan teknik, termasuk juga komponen matematika.

Perlu dipahami pula tentang komponen pokok yang ada di dalam STEAM meliputi : 
  1. Pemecahan masalah melalui inovasi dan desain
  2. Keterkaitan antara asesmen, rencana belajar dan standar pembelajaran
  3. Kombinasi lebih dari satu subjek dalam STEAM dan kegunaannya dalam seni
  4. Lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan process based learning
  5. Fokus pada hal – hal yang terjadi di kehidupan

Dalam model pembelajaran STEAM, seni tidak hanya dianggap sebagai subjek tersendiri, namun merupakan titik akses ke semua mata pelajaran lainnya, sekaligus juga sebagai inovasi. Beberapa keuntungan dari menggabungkan seni dalam sains dan teknik seperti dalam STEAM model ini adalah :  
  1. Membantu menghilangkan penghambat ide – ide (karena tidak ada kata salah dalam seni)
  2. Fokus pada proses yang membantu mengarah pada inovasi
  3. Mengajarkan kekuatan dari observasi, orang – orang dan lingkungan dalam pembelajaran
  4. Membantu mengasah kecerdasan visual – spasial dan konsep matematika seperti geometri. 
Hal dasar dari STEAM sebenarnya terletak pada pembelajaran inkuiri, pemikiran kritis, dan berbasis proses. Berbasis proses di sini dimulai dari proses saat mengajukan pertanyaan, menimbulkan rasa ingin tahu, sampai pada kemampuan menemukan solusi dari suatu masalah. 

jadi intinya penerapan pembelajaran STEAM akan menjadikan siswa/peserta didik menjadi lebih kreatif dalam menemukan solusi masalah.

Sedangkan printer 3D merupakan teknologi modern dalam dunia percetakan sehingga keberadaannya dapat diselaraskan dalam pembelajaran STEAM. Printer 3D ini merupakan salah satu cara mewujudkan hasil kreasi siswa/peserta didik yang berupa objek nyata 3 dimensi. printer 3D ini memiliki 3 tahapan dalam sistem kerjanya, yakni membuat model 3D, proses printing dan proses finishing. 
dari ketiga tahapan diatas, tahap membuat model ini sangat bermanfaat dalam memberikan latihan dan pengalaman bagi peserta didik dalam memecahkan masalah yang mungkin ditemui di masa mendatang. pada tahapan ini memungkinkan peserta didik untuk berpikir kritis dalam Design Thinking yang meliputi : Empathize, define, ideate, prototype, dan test. 

Tujuan proses pembelajaran dengan memanfaatkan printer 3D 
  1. Ide, siswa mampu menemukan dan memvisualkan ide tentang model 3D yang akan dibuat.
  2. Visual, siswa mampu membuat rancangan visual model 3D yang akan dibuat
  3. Desain 3D,  siswa mampu menggunakan software 3D dalam membuat desain 3D.
  4. Printer 3D, diharapkan nantinya siswa mampu mencetak desain 3D menjadi benda 3D
  5. Integrasi, Siswa mampu memanfaatkan benda 3D ke dalam aktifitas pembelejaran ataupun kehidupan sehari-hari.
  6. Evaluasi, Siswa mampu menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang telah diseleseikan.
Nah itulah paparan singkat mengenai Pembelajaran STEAM dengan memanfaatkan printer 3D sebagai upaya inovatif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa serta kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah.

Nah, materi pelatihan ini sangat bagus dan bermanfaat bukan? siapkan dirimu untuk mengikuti pelatihannya dan sebisa mungkin implementasikan dalam pembelajaran di kelas anda ya!


#Pusdatin Keren


Posting Komentar

0 Komentar