Advertisement

ASESMEN NASIONAL UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN INDONESIA (Sinau Bareng)

Hari ini di tengah Pembelajaran Tatap Muka terbatas dikarenakan pandemi yang belum juga usai, kami masih berupaya dengan semangat untuk memberikan pembelajaran terbaik untuk anak-anak yang sebentar lagi harus menghadapi Penilaian Akhir Semester. Berbicara mengenai evaluasi atau penilaian maka sudah selayaknya kita mengacu pada Asesmen Nasional yang nyatanya berbeda dengan asesmen yang diterapkan pada tahun-tahun sebelumnya.

Selanjutnya, terkait dengan Asesmen Nasional yang mungkin masih merupakan hal baru baik bagi kami pendidik, siswa maupun orang tua dan masyarakat maka siang ini seusai pembelajaran, kami para pendidik di SMA Negeri 1 Pakel duduk bersama untuk menyamakan presepsi terhadap asesmen nasional. Hal ini dirasa perlu karena bagaimanapun asesmen ini tentunya terkait erat dengan pembelajaran di kelas. 

Bapak Misbach selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Pakel membuka acara dengan memberikan motivasi bagi kami untuk senantiasa memperbaiki pembelajaran, berinovasi dalam menyelenggarakan pembelajaran yang efektif, menarik dan menyenangkan. Tak lupa beliau pun berpesan bahwasanya ladang ibadah bagi setiap pendidik adalah berbagi ilmu yang bermanfaat dengan tulus ikhlas. Untuk itu diharapkan kami dapat membimbing dan mendidik anak-anak dengan penuh ketulusan dan dedikasi tinggi.



Selanjutnya, pemaparan tentang asesmen nasional disampaikan oleh bapak Mujiono, S.Pd selaku waka kurikulum. Sejalan dengan ulasan Asesmen Nasional Penanda Perubahan Paradigma Evaluasi Pendidikan sebelumnya bahwasanya Asesmen Nasional tahun 2021 ini nantinya bukan semata mengganti Ujian Nasional (UN). Namun lebih dari pada itu, Asesmen Nasional merupakan upaya peningkatan mutu pendidikan melalui perbaikan komponen evaluasi pembelajaran yang mampu menggambarkan secara lebih faktual tentang kualitas pembelajaran di suatu sekolah pada khususnya serta akan memberikan gambaran riil tentang garis besar mutu pendidikan secara nasional.

Dijelaskan bahwasanya Asesmen Nasional akan menyasar 45 siswa pada sekolah negeri pada kelas tertentu sesuai level pembelajarannya, juga akan menyasar guru dan kepala sekolah pada sekolah tersebut. Jika selama ini yang sering kita dengar adalah istilah AKM (Asesmen Kemampuan Minimal), maka sebenarnya Asesmen Nasional ini memiliki 3 instrumen evaluasi.

Tiga instrumen asesmen nasional meliputi :

  1. Asesmen Kompetensi Minimal (AKM)
  2. Survey Karakter
  3. Survey Lingkungan Belajar
45 Siswa yang melaksanakan Asesmen Nasional akan menjalani ketiga instrumen tersebut, sedangkan untuk guru dan kepala sekolah akan menjalani survey lingkungan belajar saja.



Tabel di atas memberikan gambaran perbedaan antara asesmen nasional tahun 2021 dengan asesmen pada tahun-tahun sebelumnya. Berbeda dengan tahun sebelumnya, asesmen tahun 2021 tidak akan memberikan pengaruh terhadap nilai kognitif dan kelulusan dari jenjang yang ditempuh. Selain itu di tambahkannya instrumen survey karakter dan survey lingkungan belajar diharapkan akan mampu memberikan potret karakter peserta didik yang dihasilkan serta gambaran kualitas dan dukungan  lingkungan belajar yang ada saat ini, yang kemudian akan dianalisa serta di cari solusi untuk perbaikan kedepannya.

Kemudian beliau memberikan penjelasan lebih lanjut mengapa AKM hanya mengukur literasi dan numerasi, karena dua komponen tersebut merupakan komponen yang bersifat general dan mendasar. Kemampuan berpikir tentang, dan dengan bahasa serta matematika diperlukan dalam berbagai konteks, baik personal, sosial, maupun profesional. Dengan mengukur kompetensi yang bersifat mendasar (bukan konten kurikulum atau pelajaran), pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa guru diharapkan berinovasi mengembangkan kompetensi siswa melalui berbagai pelajaran melalui pengajaran yang berpusat pada siswa.



 





Posting Komentar

0 Komentar